Ngomongin Soal Penyebab Dari Pelecehan Seksual (sex harassment)
Sebelumnya, gua udah pernah ngebahas soal betapa pentingnya sex education Di Sini
Well,
Gua selalu menolak dengan keras banget sih kalo soal kasus kayak begini.
Istilahnya, "elu yang sange, kenapa gua harus bertanggung jawab dengan rasa kesangean elu itu? Otak lu cuma di tytyd doang apa gimana dah, bgsd?"
Sebuah degradasi moral banget sih ini menurut gua. Walau kasus pki, dan kerusuhan '98 (CMIIW) ditetapkan sebagai kasus HAM yang paling buruk sampai sekarang, dimana ada begitu banyak banget para wanita yang menjadi korban dari kasus pelecehan seksual ini. Dan kenyataannya, makin kesini, setelah tekhnologi begitu makin berkembang. Tetep aja kasus pelecehan seksual kayak begini masih aja ada.
Dan karna hal ini kenapa gua selalu mendukung tentang sex education. Karna buat gua ini adalah tindakan paling preventif dalam mengurangi kasus kayak begini.
Masalahnya, orang kita ini keburu su'udzon duluan begitu ngedenger kalimat "pendidikan seks",
"Apaan nih mesum-mesum! Bubar-bubar!"
"Anak kecil kok diajarin yang enggak-enggak? Pada gak punya akhlak apa gimana dah lu semua?"Selalu begitu jawabannya.. Selalu yang diambil cuma pesan "mesumnya" aja.
Dan lucunya, ketika ngeliat kasus semacam pelecehan seksual, LGBT, hamil di luar nikah.
Malah nyalahin media bahkan nyalahin pemerintah.
Gobloknya kok terstruktur amir sih, bangsaadd!
Ini lah kenapa pentingnya pendidikan seks sedari dini. Biar anak-anak kalian itu dibekali dengan pengetahuan seputar tubuh mereka sendiri. Biar mereka paham, dan juga ngerti harus gimana ketika mereka berhadapan dengan lawan jenis ataupun sesama jenisnya.
Bukan malah ngambil solusi gampangnya aja.
"Nikah"Kan goblokkk.
Dikata nikah cuma soal ngeue doang kali yak orang-orang ini?
Masalah kebutuhan hidup (makan, sandang, pendidikan, liburan) gak dijelasin? Dumbass!
Peran para orang tua juga sangat amat dibutuhkan ketika di sini. Dan ini yang bikin gua agak kurang setuju mengenai nikah muda. Karna usia mereka yang masih terlalu muda (obviously) dan juga minimnya pengalaman serta pendidikan dari mereka, ngebuat mereka kurang paham gimana caranya mendidik anak dengan baik.
Selain itu, yang paling terpenting pendidikan MORAL dari para orang tuanya juga. Biar mereka paham, hal-hal apa aja yang boleh dilakuin ke orang lain, dan mana enggak.
Ini kan yang ngebedain kita sama binatang?
Jangan cuma ngandelin pendidikan dari sekolah doang, sedangkan orang tuanya sibuk update instastory di Instagram.
Emang sih seusia mereka waktunya lebih banyak dihabiskan di lingkungan sekolah.
Tapi gua percaya, ketika pendidikan di rumah jauh lebih di duluin, soal pendidikan di sekolah cuma nyari lisensinya doang (ijazah).
Comments
Post a Comment