Filosofi Kereta Api



Transportasi yang selalu punya ceritanya sendiri. Berlomba dengan waktu, menghantarkan ke stasiun yang satu, ke stasiun berikutnya.

Transportasi tua dan klasik yang selalu punya ceritanya sendiri ini, menawarkan perspektif lain dari teman - teman setransportasi lainya. Pesawat terbang misalnya, ia mengingatkan kita untuk berani bermimpi setinggi - tingginya. Atau kapal laut, yang mengajarkan kita untuk selalu tahan banting di segala macam badai yang ada. Kereta api, menawarkan kita perspektif lain dari dirinya.

Kebersamaan.



Kereta api tak pernah sendirian menuju tujuannya. Ia selalu sampai bersama gerbong yang lainya. Bukan untuk menjadi yang pertama, kedua atau menjadi juara berikutnya. Kereta api mengingatkan kita, pentingnya untuk mencapai tujuan bersama - sama.

Fokus Dan Disiplin.



Seperti kita yang di haruskan untuk selalu mengikuti aturan yang ada. Bukan soal berani melewati batas atau keluar dari jalur seenaknya. Kereta api mengingatkan kita untuk selalu fokus dan mengikuti jalurnya. Lengah sedikit saja, bisa hancur semuanya.

Tentang keikhlasan.



Kereta api juga mengajarkan kita untuk jangan terlalu cepat berharap pada mereka yang sudah singgah. Karna kita nggak pernah tahu, di stasiun berikutnya yang mana, kita akan di tinggalkan. Pun demikian dengan mereka yang sudah menetap lama di gerbong sebelumnya, keluarga misalnya. Meski sebelumnya mereka selalu ada di setiap masa. Stasiun mengingatkan kita, akan selalu adanya perpisahan di balik pertemuan berikutnya.

Mengalahkan Diri Sendiri.


Tak melulu mendapati kereta yang nyaman dan aman. Akan ada saatnya kita harus di kalahkan dengan puluhan orang yang ikut berjuang di dalamnya. Berdiri di sepanjang jalan atau berdesak - desakkan di dalamnya, itu hal yang biasa. Sama halnya dengan kehidupan kita. Menyerah dan memilih turun dari kereta, sama saja bunuh diri namanya.

Menerima Perbedaan.


Transportasi tua dan klasik ini, memang di tujukan untuk segala kalangan yang ada. Tua, muda, miskin atau pun kaya, semuanya sama saja di dalamnya. Meski tujuan mereka tak sepenuhnya selalu sama. Mereka tetap mendapatkan hak yang sama di sana. Mengingatkan kita pada pentingnya menghargai sesama. Ras, suku, dan agama, itu hanya identitas biasa. Bukan nya malah menjadi batasan di antara kita.

***

Comments

POPULER OF THIS MONTH