Adalah Aku
Lucu, ya? Ketika patah hati melanda. Semua benda mendadak bersuara. Seolah menciptakan aksara yang selalu menggugah siapa saja yang mendengarnya.
Seolah ia paham, apa-apa yang sedang dirasa.
Apalagi mengingat, dulunya semesta mendadak mempertemukan kita tanpa sengaja.
Dua orang asing, yang sama-sama sedang kesepian. Dua orang asing, yang sedang patah hati dan sama-sama merasa ditinggalkan.
Akh! Aku ingat sekali hari itu.
Kamu sedang sibuk-sibuknya meratapi kemalanganmu. Mengabaikan setiap pesan, sapaan, sampai jamuan makan siang.
Pada saat itu, aku menganggapmu rumah. Tempatku berpulang, dari penatnya kenyataan.
Tempatku berpulang, dari lelahnya berpura-pura bahagia di keramaian.
Aku selalu menganggapmu begitu, .. meski kamu tidak.
Di masa itu, entah apa yang membuatku merasa bahagia. Entah hal apa, yang membuatku tidak lelah meski dianggap tidak ada.
Malah semakin hari, aku semakin ingin membuatmu percaya.
Adalah aku, sebaik-sebaiknya tempat untuk ditunggu. Adalah aku, sebaik-baiknya doa yang selau kau panjatkan ditiap minggu..
Comments
Post a Comment