Caraku Mempertahankanmu Memang Sebodoh Itu
"Besok ada waktu, kan? Ada yang mau aku omongin" Pesanmu singkat di sepertiga malam yang membuyarkan keheningan.
Aku tak lantas langsung membalasnya. Aku hanya melihat dari pop up di atas toolbar layar handphone ku, lalu melanjutkan game PES ku.
Malam itu aku memilih untuk tidak mengasihani diriku sendiri. Aku lebih memilih kesal karena terus-terusan dikalahkan dalam pertandingan online ku, ketimbang harus berdebat denganmu. "Lebih baik begini.." Begitu gumamku.
Lusanya. Kau tiba di kosanku. Mengomel sepanjang hari sebab pesanmu kuabaikan sedari semalam. Mau bagaimana lagi? Kubalas pun, kau tetap saja mengomel seperti sekarang ini. Ya kan?
Kau bercerita, aku mulai berubah.
Aku sering mengabaikanmu, itensitas bertemu kita pun tidak lagi seperti dulu. Atau, hal kecil semacam ucapan "selamat pagi" Dan "selamat tidur" Mulai menghilang. Kau berkeluh kesah berjam-jam sampai matamu sembab.
Aku hanya mampu mendengarkan sembari mencerna ke arah mana pembicaraanmu ini.
Entahlah.. Aku memang selalu bodoh dalam hal mempertahankan hubungan. Tak terhitung sudah berapa banyak hati yang telah kukecewakan. Termasuk hatimu saat ini.
Demikian begitu, bukannya aku tak peduli.
Mungkin kau berpikir demikian. Tapi nyatanya, aku tidak paham harus bersikap bagaimana. Aku khawatir, jika aku bereaksi, malah semakin merusak hubungan ini. Apalagi harus berpisah dan kehilanganmu ( lagi ).
Aku tidak mengingini itu terjadi..
Comments
Post a Comment