Tanpa Berita
Sepasang kaki bermandikan bintang
kala terik fajar berdiri tegak menyapu nestapa
Di kepalanya. bulir bulir hujan mulai memenuhi muka. Sampai seluruh tubuhnya ikut dibahasi asa.
Tujuannya hanya satu. Mampu mengasihi.
Di masa masa kalut dan juga penuh ketidakpastian seperti ini. Anak muda gagah bertubuh kecil semacam itu sungguh langka untuk dijumpai. Sementara para sebayanya sibuk memperkaya diri sendiri? ia malah sibuk mengorbankan diri demi orang yang ia yakini.
Rumit memang.
Ketika akal dan indra perasa seperti itu harus dipaksa menjadi satu, seluruh saraf menjadi lemah bahkan tidak berfungsi lalu berujung lupa diri dan mengorbankan diri sendiri.
Namun begitu, tujuannya layak mendapat apresiasi. Hatinya terbukti bersih.
Alih - alih ingin dipuji? ia memilih memendam sendiri serta menelan pahitnya berjuang sendiri.
Comments
Post a Comment