Mencari Rumah | Bag. 7


Kurang dari setahun, mimpi-mimpi gua sedikit banyaknya mulai terpenuhi. Genap ke bulan delapan gua bekerja, contohnya.
Atasan gua ngepromosiin gua untuk jadi MD ( kalo sekarang sebutannya sih asistan kepala toko 4 ).
Lalu 4 bulan berikutnya, gua diangkat jadi karyawan tetap.
Dan gak butuh waktu lama, atau lebih tepatnya beberapa bulan berikutnya, gua naik jabatan, jadi asistan kepala toko 5.

Index

Gua mulai merasa jadi manusia utuh seperti manusia yang lainnya pada masa itu.
Punya penghasilan yang cukup,
Punya pekerjaan yang jelas,
Punya temen-temen yang seru.

Tentu, cuma satu yang kurang.
Gua masih belum punya pasangan.
Cuma itu, yang selalu gua keluhkan..

Sebenernya, sebelum gua pindah ke Tangerang pas lulus sekolah dulu, gua punya pacar.
Iya. Kita LDR-an.
Aceh - Tangerang.
Selama kurang lebih 3 tahunan gitu lah.
Gak terhitung berapa kali gua selingkuh dari cewek gua ini semenjak gua pindah ke sini ( Tangerang ).
Dan selalu dimaafin sama doi.

Sampe ketika gua mulai merasa udah jadi manusia yang gua rasa bener pada saat itu pun, rasa ingin punya pasangan yang ada ( dalam artian, bener-bener ada, bukan ldr-an ) masih selalu memenuhi seisi kepala gua.

Kangen aja, meluk dan dipeluk.
Kangen bertatap muka langsung, bukan dari layar handphone.
Kangen sentuhan-sentuhan layaknya orang pacaran pada umumnya.
Ya, hal-hal sekecil itu yang bikin gua gak betah menjalin hubungan jarak jauh.

Dan saat itu, dengan segala kemapanan yang gua punya ( menurut gua ) gua mutusin untuk nyari pasangan.
Dan, berhasil tentunya.
Dan soal pacar gua yang di Aceh? Gua putusin.

Dan ini adalah awal dari semua episode terburuk di dalam hidup gua..

#LanjutKeBagianBerikutnya..

Comments

POPULER OF THIS MONTH