Fokus Untuk Mengendalikan Apa Yang Bisa Kita Kendalikan.

Terdengar sederhana tapi kebanyakan dari kita, termasuk gua, juga suka kejebak di dalamnya. 

Mengendalikan opini orang lain, misalnya. 

Gua percaya banyak dari kita yang paham akan definisi ini, tapi sulit untuk mengaplikasikannya. 

Bertahan di perusahaan ternama cuma biar dianggap keren aja, contoh gampangnya. Padahal toxicnya minta ampun. Belum lagi jam kerja yang ugal-ugalan yang udah setara sama romusha. Maksain nyicil mobil biar kayak tetangga sebelah, sementara dana darurat aja masih belum punya. Atau, ganti gadget tiap 3 bulan sekali padahal yang lama masih baik-baik aja.

Alih-alih berlindung di dalam kalimat "menyenangkan diri sendiri" atau "Self Reward". padahal poinnya, kita cuma pengen dapet pengakuan dari orang lain aja. 

Ini yang sering terjadi di sekitaran kita. 

Ini yang membuat perasaan tidak puas itu betah berlama-lama di kepala.

Kita terlalu sibuk untuk mengendalikan opini orang lain. Kita menghabiskan banyak waktu, tenaga, bahkan uang. Demi mengendalikan hal yang sebenernya gak bisa (perlu) untuk kita kendalikan.

Apalagi contohnya? 

Bad day and good day! 

Gak pernah ada yang bisa mengatur hari. 

Hari baik, ataupun hari buruk itu cuma tergantung dengan persepsi lu aja. Tergantung lu memilih untuk ketawa ketika ban kendaraan lu bocor sementara hari itu, adalah hari pertama lu bekerja. Atau lu milih untuk ngedumel, yang mana tetap tidak menghilangkan kenyataan bahwa ban kendaraan lu bocor, dan lu pasti akan telat juga nyampe kantor.

Tinggal lu pilih, mau bereaksi seperti apa? 

 

Setiap hari adalah perang kalo menurut gua. 

Perang melawan diri sendiri, dan juga perang melawan seisi semesta.

Sedari dulu, gua selalu percaya bahwa hidup itu emang gak pernah adil. Hidup bukan sebuah rumus matematika yang mana selalu akan ada penyelesainnya (jawabannya).

Jadi, untuk perang melawan semesta? jelas lu pasti akan kalah. 

Tapi untuk perang melawan sendiri? Gua percaya, lu masih bisa mengusahakan untuk menang melawannya.